Cerita Dewasa Pelampiaskan Nafsu Pada Penari Erotis
Banyak yang bilang kalau aku tipe pria yang jarang ngomong apalagi sampai di sebut pria mesum, karena meski sudah menginjak usia 27 tahun tapi belum sekalipun aku pernah menghianati ataupun mempermainkan seorang wanita. Dulu pernah aku menjalin hubungan dengan seorang wanita dan hubungan kami sudah berjalan hampir tiga tahun tapi akhirnya kandas setelah dia menyelingkuhi aku.
Sejak saat itu aku tidak lagi berambisi untuk menjalin hubungan dengan wanita meskipun bukannya aku lebih tertarik pada seorang pria. Namun karena di sebabkan rasa kecewa itu masih ada di dalam hatiku seakan membekas selalu. Panggil namaku Rizal seorang pria yang sudah bekerja tapi masih menyandang status jomblo hingga sekarang karena trauma yang pernah aku hadapi.
Begitu juga untuk urusan melakukan adegan seperti dalam cerita sex, aku tidak ada pengalaman sama sekali. Karena kupikir hal itu akan aku lakukan jika aku sudah melewati yang namanya pernikahan, selama ini aku begitu menghormati seorang wanita. Mungkin karena aku hidup dengan adik permpuanku dan juga ibuku, sedangkan ayahku memang sudah lama meninggal dunia.
Hampir setiap hari kami selalu bercanda dan kami memang sellau dekat satu dengan yang lain. Karena itu juga adik dan ibuku tahu kalau saat ini aku masih teringat dengan perbuatan mantan pacarku yang telah menghianati cintaku. Mereka selalu berhati-hati setiap kali membahas tentang pasanganku bahkan mereka jarang menyakan tentang hal itu.
Untuk mengusir rasa jenuh terkadang akupun membuka situs cerita sex, dan terekadang pula aku menginginkan hal itu. Tapi aku berusaha untuk tidak melakukan hal yang bertentangan dengan ajaran ibuku, yang setiap waktu selalu menasehati aku untuk lebih baik berkeluarga dari pada jajan sembarangan. Sebagai anak aku paham akan maksudnya dan aku berusaha mematuhinya.
Sampai akhirnya pada suatu hari aku di ajak oleh temanku ke salah satu tempat hiburan malam, sebenanrnya aku agak kikuk melihat sekeliling tapi aku berusaha untuk bersikap wajar saja. Sampai akhirnya aku terpukau oleh aksi seorang penari erotis yang berada di tempat itu, apalagi di saat dia mendekat padaku dan dengan lembutnya menggeliat di depanku bahkan kulit kamipun bersentuhan.
Membuat aku menjadi terpancing untuk menyentuhnya juga, tapi masih aku redam karena aku masih teringat perkataan ibuku. Tapi begiu dia masuk kedalam dan kembali keluar dengan dandanan yang lebih minim entah kenapa aku masih suka padanya, apalagi senyumannya yang begitu aduhai. Aku lihat dia masih muda dan aku yakin umurnya sekitar 20 tahunan, Erika namanya.
Sejak saat itu aku lebih mengenal Erika karena saat itu kami saling tukar nomor. Dan tanpa bersama temanku lagi aku sering melihat aksi tarian erotis Erika, bahkan kami sering jalan bareng tanpa tujuan karena ternyata Erika gadis supel yang pintar membawa suasana menjadi hidup aku yang dulu pendiam jika bersama dengan dirinya merasa lebih puas untuk melebarkan senyum.
Karena ada saja yang akan di katakan oleh Erika yang dapat mengundang ketawa. Seperti malam ini kami sedang berjalan menyusuri kota jika malam hari, dengan berjalan kaki kamipun bercanda sepanjang perjalanan. Tiba-tiba sewaktu aku mencoba menghentikan taksi untuk mengantar Erika, tubuhnya sempoyongan karena jalan yang tidak arata akhirnya dia hampir terjatuh.
Saat itulah tanganku dengan cepat dapat menangkapnya tanpa berlangsung lama kamipun saling tatap dan dengan cepatnya mulut kami sudah saling melumat. Dengan mesra aku kulum bibir seksi Erika begiu juga dengan dia yang menikmatinya karena aku lihat dia begitu bergairah melumat bibirku juga, ketika ada taksi mendekat akupun langsung masuk tanpa menghiraukan orang yang telah mengehentikan taksi itu.
Di dalam taksi kami terus saling melumat bibir kami masing-masing. Dapat aku lihat sopir taksi melirik ke arah kami dan Erika langsung menyebutkan nama hotel sedangkan aku tidak ada inisiatif apapun kecuali menciumnya dengan penuh gairah, tapi terbesit rasa senang dalam hatiku ketika mendengar Erika menyebutkan nama hotel tersebut karena aku sendiri belum pernah melakukannya.
Sesampainya di dalam hotel semua pemesanan kamar dan lainnya Erika yang melakukan. Dan ketika sudah sampai di dalam kamar kamipun melanjutkan adegan mesum kami layaknya dalam cerita sex. Dengan penuh gairah Erika melepas pakaianku rupanya dia sudah bernafsu sekali, karena dengan cepatnya juga dia mendorong tubuhku hingga terjungkal dan terlentang di atas tempat tidur.
Dengan penuh gairah dia menyosor menciumi seluruh wajahku hingga akhirnya diapun berada di atas tubuhku. Dan mulai memegang kontolku untuk dia masukkan kedalam lubang kemaluannya, setelah di rasa pas akhirnya diapun menekan memeknya semakin kedalam lagi sehingga kontolku dapat menyelinap masuk seluruhnya ke dalam memek Erika dan diapun bergerak perlahan di atas tubuhku.
Perlahan namun pasti dia terus bergoyang sambil mendesah juga ” Oooouuuggghhh… ooouuugggghhh… aaaaaaagggghhh…aaaaaggghhh… ” Rupanya Erika begitu menikmatinya begitu juga aku yang baru pertama kali melakukan adegana seperti dalam cerita sex ini, aku pegang paha Erika sambil terus mendorongnya sesuai goyangan pinggulnya di atas tubuhku.
Dia terus bergoyang sambil sesekali menatap wajahku lalu dia lemparkan senyuman penuh arti ” Ooouuggghhh….. aaaaaggggghh…. sa.. yang… kamu.. be.. lum…. per.. nah…. aaaaagggggghhh…… aaaaaaaggggghhh……. aaaagggghh… ” Semakin cepat aku lihat dia bergerak di atas tubuhku dan akupun menikmati goyangan pantatanya yang membuatku akhirnya mengerrtang juga.
Tanpa malu akupun mengeluarkan eranganku sambil menahan kontolku ” OOouuggggghhh…. ooouuuggghh.. Eri.. ka…. aaaaggghhh… sa… yang… aku.. nggak.. ta..han…. aaaaggggghhhh….. aaaaaaaggggghhhh……. ” Saat itulah aku menumpahkan spermaku pertama kali ke dalam memek seorang wanita yang begitu aku suka, meskipun dia hanya seorang penari erotis tapi aku benar-benar menyukainya.
Tubuhku terkulai lemas begitu juga Erika tapi dia belum juga turun dari atas tubuhku. Namun dengan mesra dia peluk tubuhku sambil menciumku berulang kali ” Eeeeemmmuuuaaacchhh… sayang…. kita lanjutin lagi nanti ya… ” Dengan wajah senyum akupun menganggukan kepalaku karena aku paham kalau Erika pasti belum puas juga dan aku akan memberikan permainana sex lebih hot lagi kali ini.
0 komentar:
Posting Komentar